DomaiNesia

Thursday, April 30, 2020

Waspadai Tulang Keropos, Apa Sih Gejalanya? Cek Di Sini

Waspadai Tulang Keropos, Apa Sih Gejalanya? Cek Di Sini 
  Tulang keropos (Foto: iStock)

JakartaOsteoporosis ialah keadaan ketika tulang mengalami kerapuhan, sehingga memicu tulang menjadi mudah keropos. Di dunia, terdapat 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Jumlahnya pun terus bertambah.

Di Indonesia, dua dari lima orang Indonesia dipahami berisiko terkena osteoporosis. Sebanyak 8,9 juta permasalahan patah tulang yang terjadi setiap tahunnya dilaporkan disebabkan oleh osteoporosis.

Patah tulang sendiri ialah penyebab rasa nyeri, disabilitas, deformitas, dan kematian. Namun, menurut dr Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, Ketua Umum Perhitungan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) osteoporosis ialah salah satu jenis penyakit yang tidak bergejala.

"Jadi itulah bedanya penyakit osteoporosis dengan penyakit lainnya, ya. Penyakit yang yang lain mungkin ada ganjalan sakit kepala, demam, dan sebagainya. Kalau osteoporosis tidak ada tanda-tanda sama sekali," kata dr Bagus pada program webinar dalam rangka memperingati Hari Aktivitas Fisik dan Hari Kesehatan Sedunia, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga : Jasa Sedot Wc yang Beroperasi di Makassar

Disebutkan, keadaan tulang keropos ini tidak memicu tanda-tanda pada pengidapnya karena pengeroposan terjadi di dalam tulang. Saat tulang mengalami keretakan sampai memicu patah tulang, maka ketika itulah tanda-tanda berupa nyeri akan muncul.

"Karena pengeroposan terjadi di dalam tulang yang tidak memicu rangsangan nyeri dan sebagainya. Gejala itu gres timbul jika telah mengalami patah tulang atau retak pada tulang. Baru timbul nyeri," jelasnya.

Oleh alasannya yakni itu, pemenuhan keperluan kalsium, vitamin D dan berkala mengerjakan acara fisik sungguh diperlukan untuk menangkal terjadinya osteoporosis.

"Seseorang mesti aktif mengerjakan acara fisik sejak dini serta konsumsi asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, selaku investasi agar tulang cukup padat dan tetap maksimal sampai hari tua. Kurang bergerak (sedentari), kurang latihan fisik, atau olahraga tidak terorganisir juga akan menghemat tekanan pada tulang sehingga menghemat pembentukan tulang gres dan berakibat mengembangkan risiko tulang keropos atau osteoporosis," pungkas dr Bagus.

Baca Juga : Layanan sedot Wc medan



[Gambas:Video 20detik]
osteoporosistulang keroposkesehatan tulanghari kesehatan sedunia

Wednesday, April 1, 2020

Vaksin Hpv Gratis Nggak Sih? Ini Itung-Itungan Prilly Latuconsina

Vaksin Hpv Gratis Nggak Sih? Ini Itung-Itungan Prilly Latuconsina 
  Prilly Latuconsina bicara wacana harga vaksin HPV (Foto: Ismail/detikFoto)

Jakarta - Kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang sanggup dicegah dengan vaksin HPV (Human Papilloma Virus). Ngomong-ngomong, vaksin HPV gratis nggak sih?

Tidak seumpama vaksin COVID-19 yang sampai ketika ini sanggup diakses secara gratis oleh siapapun, vaksin HPV belum tersedia secara gratis. Yang ingin suntik vaksin HPV, tentunya mesti membayar.

Mahal nggak? Jawabannya, relatif. Menurut aktris muda Prilly Latuconsina, harga vaksin HPV tidak mahal-mahal amat kalau dibandingkan dengan faedah yang didapat yaitu menghambat salah satu jenis kanker paling mematikan pada wanita.

"Coba kita hitung sehari sarat di mal, nonton bioskop udah 100 ribu, popcorn 50 ribu, duit bensin telah 150 ribu," papar Prilly dalam diskusi kanker serviks, Selasa (27/4/2021).

"Belum kalau makan. Makan sushi sekali makan 400 ribu. Seharian di mal sanggup vaksin kanker serviks yang mengamankan kita dari kanker serviks," lanjutnya.

Baca Juga : Cara Dan Strategi hasilkan Bitcoin Gratis

Prilly tak menampik bahwa bagi sebagian orang, vaksin HPV mungkin tidak murah harganya. Namun baginya, ini sanggup menjadi investasi jangka panjang. Jika tidak terlindungi kemudian kemudian sakit, ongkos yang mesti ditanggung jauh lebih besar.

"Mahal untuk investasi jangka panjang. Kita punya duit banyak, namun kita nggak punya income protection dan health protection, self protection, sama saja bohong," jelasnya.

HPV, virus yang mengakibatkan kanker serviks dan juga kutil kelamin, menular antara lain melalui kekerabatan seks yang tidak aman. Kanker serviks sendiri terbilang sungguh mematikan alasannya merupakan lazimnya gres terdeteksi ketika telah masuk stadium lanjut.

"Kita lebih baik menghambat ketimbang mengobati. Daripada kita telah menikah, telah sexually active, nggak sadar apa yang telah terjadi," kata Prilly.

Baca Juga : cara sedot wc medan kota



[Gambas:Video 20detik]
vaksin hpv gratisvaksin hpvhuman papilloma virushpvkanker servikskankerprilly latuconsina

Pan: Interpelasi Anies Soal Formula E Kurang Tepat

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN, Zita Anjani. (Foto: Dok. Pribadi) Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP dan PSI hendak merekomenda...