DomaiNesia

Friday, May 1, 2020

Awas! Paksa Balik Kampung Dapat Timbulkan Lonjakan Urusan Covid-19 Baru

Awas! Paksa Balik Kampung Dapat Timbulkan Lonjakan Urusan Covid-19 Baru 
  Foto: Rengga Sencaya

Jakarta - Pelarangan balik kampung dari sudut pandang kesehatan di saat pandemi COVID 19 dinilai selaku langkah yang tepat. Pasalnya, memaksakan balik kampung dalam keadaan menyerupai di sekarang ini dapat memunculkan lonjakan masalah kasatmata COVID-19.

Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany, penularan virus COVID-19 terjadi antar insan dalam jarak dekat, tidak lewat mediator menyerupai flu burung. Sehingga penyelesaian terbaik yaitu bikin jarak atau kontak antar insan sedikit mungkin.

"Mudik mempunyai potensi bikin kerumunan, baik di saat perjalanan maupun di kampung halaman. Apalagi, jika berkumpul itu sifat insan kerap lupa mempertahankan jarak atau menerapkan protokol kesehatan. Ini jika tidak dikendalikan akan memunculkan masalah baru," ungkapnya dalam keterangan tertulisThabrany, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga : Sedot Wc Lokasi Makassar Sangat Murah

Dia menuturkan di sekarang ini dengan teknologi, silaturahmi dapat dijalankan dengan telepon atau video call kapan saja. Menurutnya, soal pikiran balik kampung dapat menggerakkan ekonomi tempat di saat pandemi di saat ini, banyak hal lain yang bisa dijalankan selain mudik.

"Misalkan, biaya balik kampung yang nilainya tak sedikit dapat dialihkan untuk investasi di darah. Menurutnya, biaya balik kampung sekeluarga itu tidak murah, bahkan mungkin dapat untuk berbelanja sebidang tanah di daerah," tuturnya.

Lagi pula, kata dia, di sekarang ini amat mudah mengirim duit untuk keluarga atau sanak kerabat di tempat lewat layanan perbankan. Uangnya tetap dapat dibelanjakan di kampung halaman dan roda perekonomian di tempat tetap berlangsung tanpa mesti mudik. Atau bisa juga biaya balik kampung dialihkan untuk menolong yayasan yatim piatu atau forum pendidikan.

"Jadi biaya balik kampung dapat digunakan hal yang lebih produktif," katanya.

Baca Juga : Sedot septitenk medan kota

Sebaliknya, jika timbul lonjakan masalah gres sebab memaksakan balik kampung justru akan memunculkan pemerintah mau tidak mau akan mengerjakan pengetatan lagi yang memunculkan juga orang kian tidak bergerak ekonomi juga tak bergerak. Sehingga jangka panjangnya, jika tidak tidak boleh balik kampung justru pengaruh kemajuan ekonomi akan lebih besar.

"Karena lonjakan masalah gres akan memunculkan reaksi cemas baru. Ekonomi melambat juga," pungkasnya.




[Gambas:Video 20detik]
mudik 2021larangan balik kampung 2021covid-19kpcpen

Vaksin Nusantara Sarat Drama, Vaksin Merah Putih Apa Kabar?

Vaksin Nusantara Sarat  Drama, Vaksin Merah Putih Apa Kabar? 
  Lembaga biologi molekuler Eijkman merupakan salah satu pengembang vaksin merah putih (Foto: 20Detik)

Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi yang menaungi konsorsium vaksin merah putih dilebur dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kelanjutan sejumlah riset vaksin COVID-19 jadi pertanyaan banyak orang.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa segala keputusan yang diambil oleh pemerintah sudah lewat banyak sekali pertimbangan, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tergolong soal vaksin merah putih.

"Pastinya keputusan yang hendak diambil merupakan keputusan yang memiliki kerugian seminim-minimnya dan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya," ucap Wiku dalam pertemuan pers BNPB, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga : Solusi Sedot Wc yang mudah di Makassar

Wiku pun berharap penduduk sanggup mendukung peleburan tersebut. Menurutnya, keputusan ini ditangani untuk kepentingan masyarakat.

"Pemerintah berkomitmen untuk tetap meneruskan proses pengembangan vaksin merah putih, alasannya vaksin ini tidak hanya menyelesaikan kapasitas vaksin di tingkat nasional, tetapi juga global." terang Wiku,

"Mengingat masih ada kurang lebih 130 negara yang belum terakses vaksin COVID-19 sama sekali," lanjutnya.

Terlebih, kata Wiku, vaksin merah putih merupakan hasil inovasi anak bangsa dan merupakan aset intelektual negara untuk investasi jangka panjang bagi Indonesia. "Pengembangan vaksin ini niscaya akan sepenuhnya disokong oleh pemerintah," tuturnya.

Baca Juga : Sedot Wc medan sangat membatu



[Gambas:Video 20detik]
vaksin merah putihvaksin coronavaksin covid-19virus coronakemenristekvaksin nusantara

Pan: Interpelasi Anies Soal Formula E Kurang Tepat

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN, Zita Anjani. (Foto: Dok. Pribadi) Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP dan PSI hendak merekomenda...