DomaiNesia

Tuesday, June 1, 2021

Utang Ri Naik Terus Dari Tahun Ke Tahun, Kapan Dapat Turun?

Utang Ri Naik Terus Dari Tahun Ke Tahun, Kapan Dapat Turun?


Jakarta - Jumlah utang pemerintah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, jumlahnya meningkat drastis terlihat dari melebarnya defisit anggaran.

Tidak cuma dari jumlah, tercatat pula rasio utang pemerintah terus mengalami peningkatan di masa pandemi COVID-19. Sebelumnya, rasio utang pemerintah masih berada di bawah 30% kepada PDB. Saat ini, telah menembus level 40%.

Berikut fakta-faktanya:

1. Rasio Utang Pemerintah Ditarget 44%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasio utang pemerintah kepada produk domestik bruto (PDB) akan kembali melambung di tahun 2022. Dalam dokumen KEM PPKF, pemerintah menargetkan rasio utang menjadi 43,76-44,28% kepada PDB.

Baca Juga : tarif sedot wc medan

Dalam APBN 2021, pemerintah tentukan sasaran rasio utang berada di level 41,05% kepada PDB. Sehingga sasaran pada tahun 2022 kembali meningkat.

"Untuk rasio utang kami targetkan 43,76% hingga 44,28% di tahun depan," ujar Sri Mulyani dikala Rapat Kerja dengan Banggar dewan perwakilan rakyat RI, Senin (31/5/2021).

2. APBN 2022 Tekor Rp 881 T

Sri Mulyani tentukan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 berada di kisaran 4,51% hingga 4,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Itu dianjurkan pemerintah dalam dokumen kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2022.

Baca Juga : sedot wc makassar

Angka itu setara dengan Rp 807,0 triliun hingga Rp 881,3 triliun. Meski begitu, jumlah defisit itu lebih kecil ketimbang 2021 merupakan 5,70% dari PDB atau Rp 1.006,3 triliun.

"Defisit akan makin mengecil ke -4,51 hingga dengan -4,85% PDB," kata Sri Mulyani

3. Sudah Tarik Utang 410 T

Realisasi pembiayaan utang pemerintah hingga April 2021 sebesar Rp 410,1 triliun. Realisasi ini sebesar 34,8% dari sasaran APBN sebesar 1.177,4 triliun.

Kemudian, secara tahunan atau year on year (yoy) utang ini mengalami peningkatan 80,8%.

Baca Juga : cara bitcoin gratis

Sri Mulyani mengatakan, utang ini untuk menopang pembiayaan non utang, tergolong investasi dan menutup defisit APBN seiring upaya pemulihan ekonomi dampak pandemi.

"Pembiayaan utang untuk menopang keperluan pembiayaan yang non utang tergolong untuk tadi investasi," katanya dalam pertemuan pers APBN KITA, Selasa (25/5/2021).

4. Utang Pemerintah Rp 6.527 T

Kementerian Keuangan mencatat jumlah utang pemerintah telah meraih Rp 6.527,29 triliun per April 2021. Dengan jumlah tersebut, maka rasio utang pemerintah meraih 41,18% kepada PDB.

Jumlah utang pemerintah yang meraih Rp 6.527,29 triliun ini berisikan derma sebesar Rp 865,74 triliun atau 13,26% dari total. Sisanya berasal dari surat bermanfaat negara (SBN) sebesar Rp 5.661,54 triliun atau 86,74% dari total.

No comments:

Post a Comment

Pan: Interpelasi Anies Soal Formula E Kurang Tepat

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN, Zita Anjani. (Foto: Dok. Pribadi) Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP dan PSI hendak merekomenda...