DomaiNesia

Wednesday, August 18, 2021

Selebaran 'Dipaksa Sehat Di Negara Sakit' Diusut, Belasan Lembar Disita

Selebaran Dilarang Sehat di Negara Sakit, Klaten, Rabu (18/8/2021).
Selebaran 'Dipaksa Sehat di Negara Sakit' di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)

Klaten -

Sebanyak 16 lembar selebaran yang menyoal perpanjangan PPKM dan baliho politisi diamankan tim adonan Satpol-PP Pemkab Klaten dan Polres Klaten. Selebaran yang diantaranya bertuliskan 'Dipaksa Sehat di Negara Sakit' itu diamankan dari dua lokasi.

"Kita amankan dari dua lokasi sebanyak 16 lembar. Lima lembar dari Taman Lampion dan yang lain di sekeliling GOR," ungkap Kasi Trantib Satpol-PP Kecamatan Klaten Utara, Endang Sri Suyanti pada detikcom Rabu (18/8/2021).

Pantauan detikcom di simpang empat GOR dan Taman Lampion, hari ini telah higienis dari selebaran-selebaran tentang perpanjangan PPKM. Kondisi yang serupa di lokasi lain menyerupai Jalan Sulawesi, Jalan Pemuda, Jalan Mayor Kusmanto dan yang lain terlihat higienis dari selebaran.

Endang menyampaikan sehabis memperoleh laporan, kecamatan berkoordinasi dengan Polsek lokal untuk menindaklanjuti ke lokasi. Tim adonan membersihkan brosur itu pada Selasa (17/8) sore.

"Kita pribadi bersihkan kemarin. Sebab menyalahi aturan dipasang bukan pada tempatnya, dipasang di akomodasi umum," ungkap Endang.

Selebaran-selebaran itu lalu disimpan di masing-masing kecamatan. Selebaran itu diamankan, kata Endang, mudah-mudahan tidak mensugesti kampanye protokol kesehatan di tengah masa PPKM di saat ini.

"Kita simpan di kecamatan. Kita kalut penduduk yang tidak paham terpengaruh, padahal ini masih PPKM dan protokol kesehatan mesti terus dipatuhi," papar Endang.

Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo menyertakan pihaknya telah mengenali beredarnya brosur tersebut. Dia mengutus jajarannya untuk menjalankan penyelidikan.

"Saat ini Polri, dalam hal ini Polres Klaten sedang menjalankan pengusutan terhadap selebaran-selebaran yang ada di daerah Klaten, terkait perpanjangan PPKM," kata Eko pada wartawan di Pemkab.

Eko menerangkan dalam penanganan COVID-19 di masa PPKM, seluruh instansi pemerintah dan relawan telah melakukan pekerjaan secara maksimal. Memang ada beberapa sektor yang terdampak secara ekonomi akhir pemberlakuan PPKM.

"Ada beberapa sektor terdampak tetapi hal itu pastinya berniat untuk mempertahankan keamanan seluruh masyarakat. Kami TNI-Polri menyadari dan memohon maaf terhadap penduduk serta sektor-sektor yang terusik akhir PPKM tetapi kesehatan dan keamanan rakyat yakni aturan yang tertinggi," terang Eko.

Sebelumnya diberitakan, brosur dengan aneka macam goresan pena satire secara tiba-tiba marak di Klaten, Jateng. Tulisan pada kertas tersebut ditempel-tempelkan di tempat-tempat strategis di pinggir jalan raya. Ada yang berisi sindiran terhadap ulah politisi sampai kebijakan pemerintah soal perpanjangan PPKM.

"Saya tidak tahu yang masang. Kemarin saya pulang jam 14.00 WIB belum ada namun pagi ini telah ada," ungkap tukang parkir di simpang empat GOR Gelarsena Klaten, Parno terhadap detikcom, Selasa (17/8) siang.

No comments:

Post a Comment

Pan: Interpelasi Anies Soal Formula E Kurang Tepat

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN, Zita Anjani. (Foto: Dok. Pribadi) Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP dan PSI hendak merekomenda...